Senin, 09 Juli 2012

APA INI .. ???


Pyarrrrrrrrrrrrrr………….
Tanpa sengaja secangkir coffee milk tumpah menjalar di dasar pijakan kakinya. Sore itu, lamunannya terpecah di antara kicauan anak kecil yang sedang beradu asumsi di luar bingkai jendela. Entah lahh ,,
dia juga tidak tahu pasti topik apa yang menjadi top list mereka saat itu.
Pikirannya cukup terkuras oleh beragam kejutan yang mencoba menguji segala keterbatasan dan kelemahan yang semakin lama semakin menyempitkan semangat hidup.
Anak : mamah , aku gak kuat !
Ibu : sabar anakku, semua itu butuh proses. Dari hal kecil inilah kamu belajar menapaki hidup yang sesungguhnya. Dari inilah kamu belajar hidup mandiri, nak !
Anak : tapi kenapa masalah itu bertubi-tubi, mah ?
Ibu : sekali lagi, cobaan Tuhan anakku. Hadapilah dengan keiklasan !
Si anak tertegun sambil tersedu menyelap pipi halusnya yang mulai basah oleh cairan mata. Ingin berontak, tapi tak ada satupun penopang yang dengan sukarela memberikan sandaran jawaban.
            Anak : aku ingin pulang, mah !
            Ibu : kenapa, nak ?
            Anak : aku pengen ketemu mamah …
            Ibu : jangan bicara seperti itu anakku, jangan biarkan semua ini merampas cita-citamu, impianmu, harapan orang-orang yang selalu mendukungmu !
            Anak : aku hanya ingin didekatmu, walau semalam saja mah. Aku sangat rindu !
            Ibu : tenang lah anakku, semua pasti akan bisa kamu atasi. Tuhan selalu didekatmu !
Sinyal udara langsung memutuskan suara keluhannya. Rasa lelah yang di alami mengiringi dia dalam keterpojokan keadaan. Bingung menyelimuti tingkat akselerasi daya pikir normal hingga mengharuskan dia bergigih keras untuk bangkit.
Sang penerang kegelapan pun sudah menggeser anggunnya awan putih. Ingat filsafat klasik untuk tetap menyentuhkan dahi di atas alas suci dan mengadu kepada Sang Pemberi Nafas.
Sebuah tekad kuat untuk mengambil keputusan hidup. Perlu pemikiran matang dan durasi yang tidak sebentar menurutnya. Hanya satu saja yang menjadi prioritas utama, ialah menjadikan mimpi yang abstrak, bersinar tanpa batas dengan selipan kebanggaan yang nyata.
Satu-persatu hal yang siap menjatuhkan runtuh di hadapannya. Tidak gampang ! namun berkeyakinan bisa dan kembali mengulas tujuan titik awal berkomitmen akan sesuatu, maka apapun itu dia akhirnya kokoh dengan kekuatan yang dia ciptakan sendiri. Sebuah lisan yang dapat dia petik dari semua bahwa, inilah yang disebut “Perjuangan menuju kemandirian dalam kesendirian” !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar